Jenis - Jenis Universal Joint Mobil - Gerakan bodi atau rangka mobil yang naik turun menyebebabkan posisi mesin menjadi tidak simetris dengan posisi roda. Hal tersebut tentu akan mengganggu proses penyaluran putaran dari transmisi ke roda belakang yang disalurkan oleh poros propeller (propeller shaft).
Untuk mencegah terjadinya loss power (hilang tenaga) serta memaksimalkan aliran putaran, maka pada setiap poros propeller dipasang komponen yang bernama universal joint. Universal joint dipasang diantara sambungan yang bergerak seperti siku lengan. Konstruksinya kuat dan fleksibel sehingga dengan naik turunnya bodi kendaraan tidak akan mempengaruhi proses pentransperan tenaga.
Jika ditinjau dari kontruksinya terdapat beberapa jenis universal joint, yaitu :
Hook joint ini menggunkan dua yoke, salah satu digabungkan dengan propeller shaft (poros propeller) dan lainnya dengan sleeve, diantaranya dipasangkan spider dan bearing. Untuk mencegah keausan maka bagian spider yang berhubungan dengan roller bearing dibuat lebih keras.
Dan untuk mengurangi gesekan yang terjadi maka bentuk bearing menggunakan model roller bearing yang ditutup dengan cup. Supaya bearingnya tidak lepas pada waktu propeller shaft berputar dengan kecepatan tinggi, maka snap ring atau lock plate dipasangkan pada yoke.
Flexible joint terdiri dari coupling, rubber coupling dan sleeve yoke yang dihubungkan atau diikat dengan baut. Model ini mempunyai keuntungan tidak mudah aus, tidak berisik dan tidak memerlukan minyak/ grease.
Tetapi apabila sudut antara drive shaft dan driven shaft melebihi 7-100 maka akan timbul vibrasi. Untuk menghindari hal ini maka dipasangkan center ring ball pada ujungnya. Konstruksi dari universal joint model flexible joint dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Model ini berusaha menggabungkan tipe hook joint dan slip joint, namun hasilnya masih dibawah slip joint sendiri, sehingga jarang digunakan. Di dalam bodi terdapat alur sebagai tempat masuknya propeller shaft dan di ujung pin di pasangkan ball. Konstruksinya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Model ini dapat membuat kecepatan sudut yang lebih baik, sehingga dapat mengurangi vibrasi dan suara bising. Akan tetapi harganya relatif lebih mahal. Tipe ini digunakan pada kendaraan yang menggunakan sistem pemindah daya tipe front engine front drive. Konstruksinya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Untuk mencegah terjadinya loss power (hilang tenaga) serta memaksimalkan aliran putaran, maka pada setiap poros propeller dipasang komponen yang bernama universal joint. Universal joint dipasang diantara sambungan yang bergerak seperti siku lengan. Konstruksinya kuat dan fleksibel sehingga dengan naik turunnya bodi kendaraan tidak akan mempengaruhi proses pentransperan tenaga.
Jenis - Jenis Universal Joint
Jika ditinjau dari kontruksinya terdapat beberapa jenis universal joint, yaitu :
1. Hook Joint
Pada umumnya poros propeller menggunakan konstruksi tipe ini, karena selain konstruksinya yang sederhana tipe ini juga berfungsi secara akurat dan konstan.
Hook joint ini menggunkan dua yoke, salah satu digabungkan dengan propeller shaft (poros propeller) dan lainnya dengan sleeve, diantaranya dipasangkan spider dan bearing. Untuk mencegah keausan maka bagian spider yang berhubungan dengan roller bearing dibuat lebih keras.
Dan untuk mengurangi gesekan yang terjadi maka bentuk bearing menggunakan model roller bearing yang ditutup dengan cup. Supaya bearingnya tidak lepas pada waktu propeller shaft berputar dengan kecepatan tinggi, maka snap ring atau lock plate dipasangkan pada yoke.
Hock Joint |
Ada dua tipe hook joint yaitu shell bearing cup type dan solid bearing cup type. Pada tipe shell bearing cup universal joint tidak bisa dibongkar sedangkan pada tipe solid bearing cup bisa dibongkar. Ilustrasi konstruksi kedua tipe universal joint tersebut dapat dilihat pada gambar berikut :
Hook joint tipe shell bearing cup |
Hook joint tipe solid bearing cup |
Baca Juga : Fungsi Gardan (Differential) Dan Komponen - Komponennya
2. Flexible Joint
Tetapi apabila sudut antara drive shaft dan driven shaft melebihi 7-100 maka akan timbul vibrasi. Untuk menghindari hal ini maka dipasangkan center ring ball pada ujungnya. Konstruksi dari universal joint model flexible joint dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Konstruksi Flexible Joint |
3. Trunion Joint
Konstruksi Trunion Joint |
4. Uniform Velocity Joint
Konstruksi Uniform Velocity Joint |
5. Slip Joint
Bagian ujung propeller yang dihubungkan dengan poros out-put transmisi terdapat alur-alur untuk pemasangan slip joint. Hal ini memungkinkan panjangnya propeller shaft sesuai dengan jarak output transmisi dengan differential. Konstruksinya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
No comments:
Post a Comment